Langsung ke konten utama

Yuk Mulai Berinvestasi !

Instagram

Perhatian Investor! Ini dia 6 Saham yang Dividen Yield nya Sangat Tinggi

Faktor Dividen yang tinggi bisa menjadi salah satu pertimbangan yang menarik bagi investor untuk melakukan investasi di samping mendapatkan capital gain.

Bagi yang belum tahu, kita bisa mendapatkan untuk di bursa saham melalui 2 metode, yaitu :

1. Capital Gain

2. Dividen

Untuk selengkapnya dapat dibaca disini :

Cara Mendapatkan Uang di Saham

Jadi, pada artikel saham kali ini kita akan membahas saham-saham yang memiliki dividen yield yang tinggi. Dividen Yield yang tinggi artinya, investor mendapatkan persenan dividen yang tinggi dari hasil investasinya di saham tersebut.


Ini dia list saham-saham pembagi dividen yang tinggi :

Tonton Video di bawah ini :



1. PT. Puradelta Lestari Tbk (DMAS)
Emiten milik Sinarmas ini merupakan salah satu pengembang properti besar baik untuk kawasan industri, kawasan hunian, maupun kawasan komersial. DMAS lebih berfokus pada pembangunan kawasan industri. Kawasan Cikarang di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merupakan salah satu kawasan modern milik Puradelta Lestari. Dividen yield DMAS cukup besar yaitu : 17.95% per tahunnya


2. PT. Bukti Asam Tbk (PTBA)
Bukit Asam merupakan salah satu produsen batubara top dunia yang berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan. Untuk melihat profile PT. Bukit Asam Tbk dapat dilihat di artikel di bawah ini  

Dividen Yield PTBA sebesar : 12.18% per tahunnya


3. PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Tak kalah dengan Bukit Asam, Indo Tambang raya Megah merupakan salah satu "pemain besar" batubara di Indonesia. Mayoritas sahamnya dikuasai oleh Banpu Minerals Singapura
Operasional ITMG banyak terdapat di Kalimantan.
Dividen Yield ITMG yang diberikan kepada investor tak kalah besar dengan : 10.41% per tahun.



4. PT. Adaro Energy Tbk (ADRO)
Adaro Energy merupakan perusahaan batubara terintegrasi yang "digawangi" oleh para eks Eksekutif di Astra International. Tak lupa ada nama2 besar seperti Garibaldy Thohir, TP Rachmat, Arini Subianto yang mana merupakan pemegang-pemegang saham terbesar di Adaro Energy.
Sekarang ini, Adaro juga fokus membangun Pembangkit Listrik dan Bisnis Air.
Dividen Yield ADRO: 9% per tahun.



5. PT. HM Sampoerna Tbk (HMSP)
Produsen Rokok yang satu ini merupakan salah satu perusahaan Consumer Goods terbesar di Indonesia.  Dengan Growth yang luar biasa dan konsisten setiap tahunnya, membuat Phillip Morris Amerika menguasai saham HMSP di tahun 2005.
Dividen Yield HMSP : 5.46% per tahun.



6. PT. Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Bank Mandiri merupakan salah satu bank BUMN terbesar di Tanah Air, di samping Bank BRI dan Bank BNI. Dengan Aset yang besar dan terus bertumbuh, Bank Mandiri merupakan salah satu Bank yang sangat berpengaruh di Indonesia.
Dividen Yield BMRI : 5.46% per tahun.

So, apakah kamu pecinta dividen? Nantikan Part 2 dari postingan ini.
Jangan lupa bagikan artikel ini ke orang terdekat kamu.

Komentar

Paling Banyak dibaca

Compound Interest membutuhkan waktu untuk bertumbuh

Bayangkan Anda sedang berjalan ke Hutan Bambu Arashiyama di Kota Kyoto Jepang . Bambu yang menjulang setinggi 30 meter, kokohnya bamu hijau yang tenang. Sungguh luar biasa dan menakjubkan sejauh mata memandang. Namun, hutan bamu ini tidak muncul begitu saja dalam semalam. Hutan Bambu Arashiyama di Kyoto, Jepang Selama tiga hingga lima tahun pertama, tanaman bambu mendedikasikan dirinya untuk mengembangkan sistem akar yang kuat di bawah tanah. Memang tidak terlihat di permukaan, namun ini meletakkan dasar bagi sesuatu yang luar biasa. Lalu, secara ajaib , bambu tersebut tumbuh hingga setinggi 1 meter setiap hari. Pertumbuhan pesat ini, setelah bertahun-tahun penuh kesabaran dan perkembangan yang tak terlihat, mengubah daerah di sekitarnya. Untuk menambah kekayaan diperlukan mindset yang sama. Pada awalnya, usaha Anda mungkin tampak sia-sia. Meskipun menabung, berinvestasi, dan menunggu, Anda hanya melihat sedikit kemajuan yang terlihat. Ini bisa membuat frustrasi dan mengecewakan. Namun

Investasi Tenang dan Cuan Berkat Moat Dalam Saham

Parit ekonomi (Moat Economic) adalah keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan untuk melindungi margin keuntungannya dari pesaing. Ini adalah keunggulan yang tidak mudah ditiru, sehingga menciptakan penghalang efektif terhadap persaingan, sehingga memungkinkan perusahaan menghasilkan keuntungan berlebih untuk memberikan hasil yang lebih besar kepada pemegang saham. Sebaliknya, bayangkan jika sebuah perusahaan tidak memiliki moat. Kelebihan keuntungan menarik persaingan seperti lebah ke dalam honeypot. Pada akhirnya kelebihan keuntungan ini akan dengan cepat dikompetisikan dan seringkali pemegang saham akan mendapatkan keuntungan yang pas-pasan. Untuk menemukan perusahaan yang dapat menambah kekayaan Anda selama beberapa dekade seperti yang dilakukan perusahaan seperti Sees’ Candies atau Geico yang diinvest oleh investor legendaris   Warren Buffett , pertama-tama kita perlu menentukan apakah mereka memiliki parit ekonomi yang tahan lama untuk melindungi margin keuntungannya. Mari

Karena Gak Banyak Tahu, Eh Malah Jadi Cuan Besar

Banyak contoh kasus dimana seseorang berhasil berinvestasi karena ia berinvestasi pada saham yang benar-benar dia ketahui. Orang tersebut sangat malas membaca laporan keuangan dan juga koran-koran ekonomi. Melihat influencer keuangan di Youtube dan Tiktok juga ia jarang. Namun kebetulan ia bekerja di suatu perusahaan terbuka (Tbk) yang sahamnya terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ia sangat yakin akan prospek perusahaan dimana tempat ia bekerja. Setiap gajian, ia menyisihkan uang untuk membeli saham perusahaan tempat ia bekerja. Lama kelamaan hasilnya sangat luar biasa. Uang yang diinvestasikan setiap bulannya menjadi semakin besar dan menggulung semakin besar pula. Investasikan uang anda kepada bisnis yang anda ketahui.  Mengapa harus yang kita ketahui? Karena dengan mengetahui apa yang sedang kita invest secara alam bawah sadar, kita menjadi lebih yakin dengan apa yang kita lakukan. Hari ini saya merekomendasikan saham XXYY kepada anda. Jika anda tidak membaca tentang perusaha

Daftar Akun Saham Sekuritas Fee Rendah, Aplikasi Stabil dan Fitur Lengkap

Kabar gembira bagi sobat trader dan investor saham Indonesia. Fee Beli dan Jual Phillip Sekuritas Indonesia sudah turun dari   0.18% dan 0.28%  turun menjadi 0.15% dan 0.25% Phillip Sekuritas atau yang lebih dikenal dengan nama aplikasi nya POEMS juga tidak mengenakan biaya Rp25.000 per bulan lagi. Minimal Deposit juga Rp.0 Sehingga bagi nasabah murni hanya terkena biaya sebesar 0.15% dan 0.25% ketika jual beli saham. Bahkan untuk fee day trading atau jual beli saham yang sama di hari yang sama, hanya dikenakan fee  0.1% dan 0.2% Murah banget bukan. Di poems juga sangat lengkap dalam berbagai pilihan investasi. Mulai dari saham, reksadana, bahkan obligasi negara yang sekarang ini banyak ditawarkan oleh pemerintah, dapat dengan mudah dibeli di Poems. Tak kalah canggih, Aplikasi Poems juga bisa login menggunakan sidik jari dan sensor wajah. Sehingga sangat simpel, aman, dan nyaman untuk digunakan. Tunggu apalagi sobat investor dan trader, ini saatnya untuk memulai perjalanan investa

Mindset Wajib Sebelum Memulai Investasi Saham

Sebuah tulisan yang sangat penting untuk disimak sebelum dirimu memulai investasi saham.  Di zaman digital dan serba canggih ini, dengan menggunakan smartphone kita, kita dapat mendapatkan informasi dengan cepat. Informasi itu membanjiri pikiran kita dengan sangat cepat dan banyak. Tidak seperti zaman dahulu dimana arus informasi sangat sedikit dan tersentralisasi. Kondisi ini seperti pisau bermata dua, di satu sisi kita sangat diuntungkan karena dengan memiliki banyak informasi, kita dapat banyak membaca dan menentukan pilihan investasi kita dengan tepat. Kita dapat membeli dan menjual saham dengan mudah hanya dengan handphone kita. Namun di sisi lain keadaan ini juga sering membuat kita galau karena fear (ketakutan) dan greed (keserakahan) sangat mudah kita konsumsi setiap hari. Perlu diingat di situasi ramainya investor ritel pada zaman sekarang, banyak juga company "bandel" yang hanya ingin mengambil uang ritel dari pasar saham tanpa memikirkan kelangsungan perusahaan ya