Salah satu Produk Investasi di Pasar Modal selain Saham dan Obligasi, adalah Reksadana. Banyak yang merupakan investor pemula di Pasar Modal menganggap investasi Reksadana adalah investasi yang relatif aman daripada saham. Benarkah begitu?
Jawabannya, belum tentu. Karena Reksadana juga banyak jenis nya, sehingga kita harus tahu jenis reksadana mana yang kita beli dan di platform mana kita membeli nya.
Secara defenisi, Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio Efek oleh Manager Investasi (MI).
Secara sederhana, investasi di Reksadana yaitu memberikan kepercayaan kepada suatu Institusi/Lembaga Keuangan untuk mengelola uang kita sehingga mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.
Manager Investasi ini diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Ternyata, Reksadana ada 4 jenis loh guys. Profile Investasi setiap orang berbeda-beda, jadi sebelum memulai investasi reksadana, kita harus tahu terlebih dahulu profile investasi kita. Tak lupa, kita juga harus tahu jenis reksadana yang ingin kita beli.
Reksadana yang dana investasinya sebagian besar dalam bentuk efek ekuitas (saham).
Jadi uang yang dhimpun dari para investor akan dibelikan saham di pasar modal.
Reksadana saham mirip dengan investasi langsung pada saham. Namun manager investasi lah yang meracik portfolio di dalam reksadana tersebut.
Hasil yang kita peroleh dari reksadana saham lumayan fluktuatif, artinya kita bisa mendapatkan untung yang besar dan juga kerugian yang lumayan besar.
2. Reksadana Campuran
Reksadana yang dana investasinya sebagian besar dalam bentuk efek ekuitas (saham), efek utang (obligasi), dan pasar uang (deposito).
Jadi uang yang dhimpun dari para investor akan dibelikan campuran saham, obligasi, dan deposito.
Persentase saham,obligasi, dan deposito nya juga bervariasi.
Hasil yang kita peroleh dari reksadana campuran lumayan bervariasi, artinya semua tergantung komposisi yang diracik oleh manager investasi.
3. Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana yang sekitar 80% dana investasinya dalam bentuk efek utang (obligasi).
Jadi uang yang dhimpun dari para investor akan dibelikan surat utang. Surat Utang yang dimaksud bisa jadi Surat Utang suatu Negara maupun Surat Utang Perusahaan.
Hasil yang kita peroleh dari reksadana pendapatan tetap lumayan stabil walaupun nilai obligasi juga naik turun.
4. Reksadana Pasar Uang
Reksadana yang sekitar 100% dana investasinya dalam bentuk efek yang bersifat hutang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun, seperti deposito, SBI, SPBU.
Hasil yang kita peroleh dari reksadana pasar uang, sangat stabil, namun keuntungan yang dapat diperolah sangat kecil.
So. Kalian pernah membeli reksadana apa?
Jangan lupa membaca prospektus reksadana nya ya, sebelum membeli reksadana.
Komentar
Posting Komentar